Sukseskan Program Langit Biru
Udara bersih dan sehat dengan langitnya yang biru, pasti menjadi dambaan setiap warga Indonesia. Terlebih untuk mereka yang tinggal di perkotaan. Udara bersih dan sehat di langit biru tentu saja menjadi barang mahal yang tidak mudah untuk di dapatkan akibat terjadinya pencemaran udara yang berlangsung secara terus menerus
Saya mencoba melakukan deteksi sederhana melalui mesin pencari Google dengan mengetik frasa "indeks udara" di kotak pencarian, lalu kemudian menekan Enter
Dan yang keluar di halaman paling atas pencarian Google adalah Data Kualitas Udara di Indonesia dalam Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang berisi informasi mengenai parameter indeks kualitas udara beserta nilai ISPU nya dari suatu wilayah di tiap Kota di Indonesia, sesuai dengan tanggal update terakhir dan juga terdapat hasil akhir penilaian ISPU nya, apakah masuk di kriteria baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya, yang dikeluarkan oleh Portal Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara yang ada di bawah naungan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Sumber : http://iku.menlhk.go.id/aqms/
Cara membaca Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pun sangat mudah. Bagi orang awam seperti kita ini, cukup dengan melihat hasil akhir penilaian ISPU berdasarkan warna bagan yang ditampilkan ya
Warna hijau untuk kategori baik. Warna biru untuk kategori sedang. Warna Kuning untuk kategori tidak sehat. Warna merah untuk kategori sangat tidak sehat dan warna hitam untuk kategori berbahaya
Sumber : http://iku.menlhk.go.id/aqms/
Berdasarkan pemaparan data di atas, contohnya untuk salah satu wilayah IPC05 di Jakarta Utara, kriteria Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) nya sungguh miris dan mengkhawatirkan ya. Bagaimanapun juga setiap makhluk hidup di dunia ini, mempunyai hak untuk menghirup udara yang bersih dan sehat kan?
Nah kebetulan kemarin tanggal 11 Februari 2021, jam 08.00 wib, aku baru saja ikut Diskusi Publik via live webinar secara virtual bareng Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bergandengan tangan dengan PT. Pertamina (Persero) dan bekerjasama dengan Kantor Berita Radio (KBR), yang mengangkat topik : Penggunaan BBM Ramah Lingkungan, Guna Mewujudkan Program Langit Biru
Diskusi Publik YLKI x KBR bersama PT. Pertamina (Persero)
Dalam Diskusi Publik tersebut, diungkapkan bahwa sumber utama polusi udara adalah barang bergerak yaitu sektor transportasi darat dengan presentase sebesar 75 persen
Penyebab pencemaran udara tersebut berhubungan erat dengan sektor transportasi darat, dimana masih banyaknya penggunaan bahan bakar kendaraan yang kurang ramah lingkungan juga dari kendaraan yang tidak lolos uji emisi tapi masih saja beroperasi di jalanan
Trend kecenderungan penurunan kualitas udara di berbagai kota besar di Indonesia telah terlihat dalam beberapa dekade terakhir ini
Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi :
" Melihat fenomena perubahan iklim global (Global Climate Change) yang terjadi, maka pada November 2015 lalu, Presiden Jokowi telah menandatangani Paris Protocol, terkait kesanggupannya mereduksi emisi gas karbon antara 29-40 persen pada 2050. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia sudah menggagas kebijakan yang spiritnya sama, yaitu Kebijakan Program Langit Biru "
Menurut Tulus Abadi lagi, acara ini merupakan bentuk konkret YLKI bergandengan tangan dengan Pemerintah, PT. Pertamina (Persero) dan masyarakat yang memiliki visi yang sama untuk secara konsisten mewujudkan dan menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang ramah lingkungan
Tentunya untuk mewujudkan program langit biru juga meredukai emisi gas buang kendaraan yaitu gas karbon, maka mau tidak mau, target untuk mewujudkan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan (berstandar Euro 2) menjadi suatu keharusan
Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI
Oleh karena itu PT. Pertamina (Persero) berupaya terus mendukung upaya Pemerintah menciptakan udara yang bersih dan sehat dengan mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan, guna mewujudkan Program Langit Biru
Program Langit Biru itu sendiri sudah digaungkan sejak 25 tahun silam oleh Kementerian LH via permen LH no. 15 tahun 1996
Delapan tahun kemudian keluar Kepmen LH no. 141/2003, yang mengatur emisi gas buang pada ranmor (BBM standar Euro 2)
Terakhir dikuatkan dengan Kepmen KLHK no. 20/2017, yang mewajibkan ranmor menggunakan BBM Standar Euro 4
Sedangkan tujuan utama Program Langit Biru adalah mengantisipasi krisis lingkungan akibat polusi (udara) yang dicetuskan oleh barang tidak bergerak dan atau barang bergerak. Dimana sumber utama polusi udara adalah barang bergerak yaitu sektor transportasi darat (75 persen)
Saat ini PT. Pertamina (Persero) telah menyediakan BBM dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan, yang siap dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh Indonesia, ujar Fande Kusmiyanto selaku Sales Area Manager Retail Wilayah Jakarta, Bogor, Depok
Fande Kusmiyanto, Sales Area Manager Retail
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok
Kampanye program langit biru itu sendiri, dilakukan PT. Pertamina (Persero) secara aktif melalui edukasi ke konsumen mengenai pentingnya penggunaan BBM ramah lingkungan baik di SPBU maupun sosial media, juga bekerjasama dengan semua stakeholder terkait
PT. Pertamina (Persero) juga mengedukasi masyarakat dengan memberikan experience untuk mengkonsumsi BBM dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan melalui Program Langit Biru
PT. Pertamina (Persero) berharap masyarakat ikut berperan aktif dan ikut memberikan dukungan positif terhadap PT. Pertamina (Persero) dalam mendorong penggunaan BBM dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan demi mewujudkan lingkungan dan masyarakat yang lebih sehat
Oleh karena itu, mari bersama-sama ikut mensukseskan program langit biru ini ya man teman. Demi mewujudkan lingkungan dan masyarakat yang lebih sehat ke depannya, aamiin
--------------------------------
Episode Terakhir Drama China Forever and Ever
forever and ever sub indo ep 24
forever and ever chinese drama sub indo
Sumber : narashika
kalo inget langit biru jadi inget dulu waktu kuliah belajar tentang gas emisi
BalasHapusIni postingan kedua ttg BBM yang aku temui. Makin kayak referensi nih. Aku sepakat sama program ini. Emang agak mihil tapi salah satu ikhtiar menjaga lingkungan.
BalasHapussemoga lewat program langit biru setidaknya bisa mengurangi polusi di indonesia ya
BalasHapusGerakan ini bagus banget.. Udah lama nggak pake premium jg, semoga smkn bnyk gerakan yg menunjukkan kesayangan pada bumi yaa
BalasHapusDengan adanya pembatasan aktivitas yang sempat diberlakukan, memang jadinya agak lumayan mengurangi polusi, ya. Semoga ketika situasi kesehatan sudah lebih baik lagi, polusi udara juga tetap dapat ditekan sehingga kualitas hidup warga juga bisa jadi lebih baik.
BalasHapusCmiiw kalau pakai BBM dg oktan lebih tinggi, sistem pembakaran pada mesin jadi lebih baik sehingga asap jadi lebih minimal dan langit pun membiru. Saya setuju program ini
BalasHapusMasalah semakin kesini gak semakin berkurang tapi semakin ada aja ya mbak titis, huhu. Belum masalah lainnya, masalah bahan bakar ini juga ngefek ke alam dan kesehatan. Semoga program langit biru ini berjalan dengan lancar, no demo-demo deh. Aamiin
BalasHapusmemang perlu nih gebrakan begini biar bumi kita selamat :) apalagi semakin banyak orang yg pakai kendaraan bermotor, jadi kudu diimbangi jg dg BBM yang ramah lingkungan :)
BalasHapusSeneeeeng ada yang memulai program kebaikan kayak gini, khususnya dari pertaminaa nihh. Kan jadi seimbang gitu yaaa.
BalasHapusKondisi lingkungan kita saat ini memang sudah sangat mengkhawatirkan ... khususnya untuk menjaga kualitas udara dan langit. Semoga dgn adanya program ini bisa mrnjaga kesehatan langit
BalasHapusSeriusan sumber utama polusi udara itu dari kendaraan ya? Ampe 75%? Waduh emang harus terus dicari solus nih. Langit biru salah satunya
BalasHapusAku kok jadi pengen nyanyi. Langit biru, awan putih, terbentang indah... lukisan sang kuasa... hehe.
BalasHapusAku sih biar langit tetap biru, paling sederhana adalah pakai BBM yang pertamax. Kalau lagi bokek, ya turun ke pertalite, pokoknya say no to premium deh.
saya dulu pernah tinggal di Pekanbaru pas masa kualitas udaranya sangat buruk. Tetapi bukan kaarena asap kendaraan, karena asapa pembakaran hutan. Tapi rasanya memang ssesak. Semoga program langit biru pertamina sukses ya
BalasHapusiya mbak, mari kita sukseskan program langit biru. selain keuntungan buat langit memilih bensin yang oktan tinggi baik buat mesin juga yaa
BalasHapusSaya sudah pernah membaca ini di blog lain, mantap banget deh program langit biru ini, semoga sangat membantu dan bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang bersih
BalasHapus