Cari apa sih?

Sabtu, 23 Desember 2023

Dampak Psikologis Pria yang Mengalami Disfungsi Ereksi dan Cara Mengatasinya

Dampak Psikologis Pria yang Mengalami Disfungsi Ereksi dan Cara Mengatasinya

Disfungsi ereksi merupakan kondisi yang membuat seorang pria sulit mencapai atau tidak

mampu mempertahankan ereksinya selama berhubungan seksual. Kesulitan untuk ereksi ini

tentu saja berdampak pada kehidupan seksual seorang pria. Bila tak tertangani, bukan tidak

mungkin kondisi ini bisa mengganggu psikologis pengidapnya. Berikut merupakan beberapa

efek psikologis yang bisa terjadi pada pria pengidap disfungsi ereksi.

1. Kecemasan dan stres

Salah satu efek psikologis paling umum bagi pengidap disfungsi ereksi adalah kecemasan

dan stres. Kondisi ini membuat pengidapnya khawatir tentang kemampuan seksualnya saat

berhubungan seksual. Mereka merasa tertekan di hadapan pasangannya, kecemasan ini dapat

memicu siklus yang berlarut-larut karena rasa kekhawatiran tidak bisa memuaskan pasangan

bisa memicu stres dan memperparah impotensi. oleha karena itu, kaum wanita harus

menemukan cara menghadapi pria disfungsi ereksi dan bagaimana menenangkan

pasangannya ketika merasa cemas dan stres.

2. Rendahnya rasa percaya diri

Kegagalan berulang untuk mencapai ereksi juga bisa merusak rasa percaya diri seorang pria

dalam berhubungan seksual. Mereka bisa merasa rendah diri dan meragukan kemampuannya

untuk memuaskan pasangan. Rasa rendah diri ini dapat berdampak negatif pada pria dan

berdampak juga pada aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial dan pekerjaannya. Peran

kaum wanita adalah dengan memberikan rasa percaya diri kepada pasangannya, karena cara

menghadapi pria disfungsi ereksi adalah dengan dengan memberikan rasa percaya

kepadanya.

3. Depresi

Kecemasan dan stres bisa berkembang menjadi depresi, ketidakmampuan seoarang pria

dalam berhubungan seksual yang memuaskan dapat menyebabkan perasaan sedih, kehilangan

minat, dan kurangnya motivasi diri. Kehilangan gairah seksual juga dapat menjadi gejala

depresi yang akan memperparah disfungsi ereksi sehingga menciptakan siklus yang tidak

berujung.

4. Masalah dalam hubungan

Ketika salah satu pasangan mengalami masalah seksual, disfungsi ereksi pada pria bisa

mengganggu komunikasi dan keintiman dalam hubungan seksual. Pasangan wanita yang

tidak memahami penyebab disfungsi ereksi dapat merasa diabaikan atau tidak diinginkan.

Sementara pasangan pria yang mengalami kondisi ini mungkin merasa terbebani oleh tekanan

untuk tampil dengan baik.

5. Gelombang emosi negatif

Pria yang mengidap disfungsi ereksi cenderung mengalami berbagai gelombang emosi yang

negatif, termasuk frustasi, marah, dan malu. Mereka akan merasa frustrasi karena masalah ini

sangat mengganggu kehidupan dalam berhubungan seksual dan emosionalnya. Rasa marah

juga bisa muncul karena adanya perasaan yang tidak berdaya terhadap kondisi ini. Dan malu

pada saat berhubungan meruapakan reaksi umum karena stigma sosial yang masih melekat pada masalah seksual.

Banyak pria tidak mau mengakui bahwa mereka membutuhkan kasih sayang atau sekedar

sebuah pelukan. Padahal, dengan membahas permasalahan disfungsi ereksi bersama

pasangan adalah hal yang penting. Membicarakannya dengan pasangan akan mencegah

terbentuknya jarak emosional dan fisik. Selain itu, membicarakan dengan pasangan dapat

memberikan rasa nyaman dan dukungan emosional yang dibutuhkan. Cara mengdapai pria

disfungsi ereksi adalah dengan melakukan komunikasi dan membahas hubungan seksual.

Cara menghadapi pria disfungsi ereksi juga dapat dilakukan pasangan yaitu dengan menghubungkan daya tariknya dan daya tarik seksualnya dengan kemampuan untuk membuat pengidap disfungsi ereksi terangsang secara seksual.

seorang pengidap bisa jadi menderita, namun mereka tidak bisa banyak berbicara soal permasalahan disfungsi ereksi. Maka sangat penting bagi pengidap disfungsi ereksi untuk membahas secara terbuka apa cara terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut. Oleh karena itu, cara mengatasi pria disfungsi ereksi salah satunya adalah dengan mengajaknya berkonsultasi ke dokter. Mungkin saja para pengidap disfungsi ereksi tidak merasa nyaman untuk membahas kehidupan seks mereka dengan androlog, urolog atau seksolog, namun ini merupakan cara paling efektif untuk mengatasi permasalahan seksual. Bersama dengan dokter, pengidap disfungsi ereksi dapat menentukan apa yang penting dalam kehidupan seks mereka dan memilih pengobatan terbaik untuk dapat memperoleh kehidupan seks yang memuaskan.